Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Hilirisasi dan Modernisasi, Diskepang Kutim Gelar FGD

oleh

SANGATTA- Dinas Ketahan Pangan (Diskepang) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Forum Grup Discousion (FGD) dengan topik Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Hilirisasi dan Modernisasi” melalui sektor Pertanian yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU), kantor Camat Sangatta Selatan, Rabu (30/05/2024).

Kegiatan yang menjadi bagian dari upaya peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berusaha disektor pertanian tersebut, di buka oleh Kepala Diskepang Kutim, Ery Mulyadi yang turut di hadiri oleh Camat Sangatta Selatan, Abbas, Camat Kaubun, Saprani, camat Kongbeng, Jumran, Kepala Bagian Ekonomi Setkab Kutim, Vita Nur Hasanah, beberapa Kelompok Tani serta undangan lainya.

Dalam sambutanya, Ery Mulyadi mengatakan, latar belakang hadirnya program hilirasasi dan moderniasi sektor pertanian ini tidak terlepas dari semakin menyempitnya lahan pertanian yang semakin tahun mengalami penurunan yang cukup drastis.

Berdasarkan catatan di terima Diskepang yang berasal dari Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kementrian Peratnian, luas lahan yang di manfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian hanya 2500 hektare.

“Salah satunya disebabkan adanya alih fungsi yang cukup masif yang di lakukan oleh masyarakat, baik di sektor Pertambangan maupun Perkebunan, “ ujarnya.

Untuk itu, dengan memanfaatkan lahan pertanian yang masih ada, dirinya menyebut, pemerintah daerah mengambil langkah kongkret untuk bisa mengoptimalkan sektor pertanian, agar mampu menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat.

Selain itu, di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2021-2026 Kabupaten Kutim, sektor pertanian juga masuk dalam misi pembangunan skala prioritas yang akan menjadi tumpuan perekonomian daerah.

“Nah, pada hari ini kita akan mulai dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk di arahkan ke sisi hilirisasinya yakni padi, kalau tidak di mulai dari sekarang, masyarakat akan di rugikan, karena tidak akan ada nilai tambah yang di dapatkan,” ucap Ery Mulyadi.

Hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut Ery Mulyadi, juga akan menjadi tantangan tersendiri bagi Kabupaten yang memiliki luas kurang lebih 35 ribu meter persegi ini, untuk memanfaatkanya menjadi sebuah peluang yang besar, agar bisa ikut berkontribusi terutama dalam sektor Pertanian.

“Yang kita harapakan, produk hilirisasi produk pertanian yang akan kita kembangkan bisa bersaing. Dan jangan lagi kita berfikir untuk mengirim atau menjual produk kita dalam bentuk barang mentah, namun usaha yang di lakukan oleh pemerintah ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari masyarakat, agar tujuan kesejahteraan yang menjadi cita-cita kita bersama bisa segera terwujud,” pungkasnya.

Untuk di ketahui, kegiatan yang akan berlangsung selama satu hari efektir ini menghadirkan narasumber seorang praktisi yang sukses bidang pertanian yaitu Ir. Hery Sugiartono yang juga petani dan Ketua Koperasi Produsen C Kinaraya dari Demak- Jawa Tengah serta Muh Munawar, akademisi dari Akademi Pertanian HKTI Banyumas yang memiliki keahlian di bidang analisis ekonomi dan investasi, pertanian organic dan berkelanjutan serta digitalisasi argroindustri. (Adv/g-s08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *