UMKM Kutim Diharapkan Jadi Pilar Utama Perekonomian

oleh

SANGATTA – Sebagaimana diketahui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebuah pilar utama dalam sebuah perekonomian di sebuah daerah untuk bisa bertahan, bertumbuh dan menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut diutarakan Ketua Global Entrepreuner Profesional (Genpro) Kalimantan Timur (Kaltim) Jhony Arianto, pada acara Inkubasi Bisnis Kurasi Produk UMKM di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Selasa (10/5/2023) yang dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kutim Zubair.

“Hari ini kita berkumpul disebuah agenda yang sangat penting, khususnya bagi para pelaku UMKM. Di acara yang bernama Inkubasi UMKM. Inkubasi produk terkuhusnya di wilayah Kutai Timur. Alhamdulillah kita hari ini mengagendakan sebuah tahapan, yakni proses untuk melakukan penilaian,” ungkap Jhony.

Dijelaskan Jhony, proses itu untuk melakukan sebuah verifikasi. Dimana para pelaku UMKM yang akan dilakukan Kurasi (Pembinaan, Pengembangan, Penilaian terhadap produk UMKM. Dan melalui kurasi atau menilai kelayakan produk untuk dijadikan produk yang standar, sehingga bisa dilanjutkan pemasaran secara global.

“Hari ini khususnya para pelaku UMKM di Kutai Timur yang sudah tersaring. InsyaAllah dalam tiga hari kedepan dengan agenda ini kita akan mendapatkan UMKM terpilih yang akan dilakukan penilaian dan pengujian standarisasi,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, setelah dilakukan kurasi terhadap produk-produk itu nantinya akan bisa diikuti sertakan dalam pameran. Sehingga produk-produk UMKM dapat orbitkan menjadi UMKM unggulan dan mendapatkan sebuah pasar, yang tidak hanya secara regional saja tapi secara Domestik (Nasional) hingga ke Global.

“Dalam hal ini (kurasi) kita memiliki tiga modul. Dimana modul ini akan dilakukan standarisasi atau penilaian oleh inkubator seperti standarisasi kemasan, stndarisasi legal dan standarisasi perizinan. Yang kedua ada modul yang namanya kualitas produk. Yakni, kira-kira produk yang dibutuhkan ini sudah memiliki value atau keunggulan. Contohnya seperti bahan, rasa dan kualitas yang dibutuhkan market seperti apa?,” tuturnya.

Selanjutnya, modul Ketiga adalah Penetrasi Pasar. Harapannya adalah produk-produk UMKM dapat terjual.

“Selain dari pada itu, hari ini ada 30 pelaku UMKM dikurasi produk-produknya. Yang terdiri dari beberapa kecamatan, yaitu dari Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Teluk Pandan, Sangkulirang, Kaubun, Muara Wahau dan Telen. Pesertanya ini hampir semua emak-emak (wanita) 90 persen yang hadir adalah perempuan dan 2 orang laki-laki.

Lebih jauh ia berharap, para ibu-ibu ini itu tidak sekedar punya misi untuk membantu perekonomian keluarga. Tetapi misi ingin bertumbuh, bagaimana bisa menjadi entrepreneur atau pengusaha-pengusaha perempuan yang besar lahir dari Kutim. (ADV/G-S08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *