SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) secara resmi menutup Bazar UMKM yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kutim di Pasar Induk Sangatta (PIS), Minggu (7/8/2022) malam. Penutupan ditandai dengan memukul rebana bersama-sama dengan para Kepala Dinas (Kadis) yang hadir dan perwakilan Perangkat Daerah.
Adapun yang hadir dikegiatan ini adalah Kadis Koperasi dan UMKM Darsafani, Kadis Pariwisata Nurullah, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Suriansyah, Kadis Perindag Zaini, Plt Kadishub Joko Suripto dan lainnya.
Diawal sambutan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan sangat setuju atas agenda Dinas Koperasi dan UMKM yang akan mengagendakan bazar di tiap Kecamatan, untuk itu dirinya meminta Disperindag, Dinas Pariwisata dan yang lainnya untuk bergabung untuk menjembatani para pelaku UMKM di Kutim.
Dirinya menyebutkan, saat ini kondisi ekonomi global dibeberapa negara mempunyai masalah ketahanan pangan, namun patut di syukuri Indonesia mampu bertahan dan eksis dalam upaya menjalankan roda ekonomi ditengah masyarakat.
“Alhamdulillah pelaku ekonomi dan masyarakat merasa terjembatani dengan adanya kegiatan ini (bazar), sehingga perputaran ekonomi tidak hanya dimiliki kelompok tertentu, tapi juga masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya pemerintah harus mengambil peran agar para pelaku usaha ekonomi kerakyatan mendapatkan peluang untuk hadir ditengah masyarakat dengan produk-produk terbaiknya.
“Kepada para pelaku usaha agar terus berkarya dan berusaha, karena secara agregat, UMKM ini telah mempertahankan kemampuan ekonomi daerah dan Indonesia,” kata ia.
Darsafani Kadis Koperasi dan UMKM Kutim.
Sebelumnya, Kadis Koperasi dan UMKM Kutim Darsafani menyampaikan perputaran ekonomi di Bazar ini berdasarkan laporan dari panitia pelaksana selama delapan hari dari awal pembukaan tanggal 31 Juli hingga penutupan 7 Agustus 2022 tercatat nilai transaksi mencapai Rp.2,2 milyar.
“Dari 60 tenant yang berjualan, rata-rata transaksi setelah dikalkulasi mencapai Rp.270 juta perhari,” ujarnya.
Darsafani mengatakan kegiatan seperti Bazar ini menjadi momentum kebangkitan bagi pelaku usaha, khususnya usaha kecil mikro di Kutim dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan. (G-S02)