Workshop Dongeng 1000 Guru dan Ortu, Tirah : Untuk Membangun Budaya Literasi dan Pendidik Yang Berkreasi

oleh

SANGATTA – Kebiasaan mendongeng untuk anak-anak dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan masih dibutuhkan di era digital saat ini, karena anak-anak diibaratkan sebuah biji tanaman yang belum tumbuh, untuk tumbuh berkembang dengan baik, harus diberi vitamin dan nutrisi.

Agar anak-anak tumbuh berkembang yang memiliki akhlak dan karakter maka perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya dengan memperdengarkan dongeng yang memiliki pesan kebaikan dalam kehidupan.

Hal tersebut disampaikan Hj Tirah Satriani Bahar selaku Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kutai Timur (Kutim) di acara Workshop Dongeng 1000 Guru dan Orang Tua di Ruang Akasia Gedung Serba Guna Bukit Pelangi Bukit Pelangi, Sabtu (2/7/2022).

Dirinya menyebut ada tiga faktor dasar dalam memberikan pendidikan di era saat ini, yaitu karakter, kompetensi dan literasi. Dalam Karakter terbagi dua, yaitu karakter moral dan literasi.

“Karakter moral yaitu iman, taqwa, jujur dan rendah hati, sedangkan karakter kinerja ialah kerja keras dan tanggungjawab,” ujarnya dihadapan 600 an Guru se Kutim.

Dirinya menambahkan, jangan sampai anak-anak punya karakter moral tapi tidak bertanggungjawab, begitu pun sebaliknya, anak-anak punya karakter kinerja tetapi tidak jujur. Artinya, sambung Tirah kedua hal tersebut saling berkaitan dan saling berkolaborasi.

Ketua GOW yang juga istri dari Wakil Bupati Kasmidi Bulang ini mengharapkan saat anak-anak saat tumbuh memiliki kompetensi, berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatir.

Kemudian untuk literasi, sambungnya, apakah itu literasi baca, keuangan, pendidikan dan lainnya, kendala yang dihadapi adalah disaat sudah memiliki minat baca tinggi namun daya baca rendah.

“Oleh karena itu dengan adanya kegiatan Workshop Dongen 1000 Guru dan Orang Tua ini bisa menjadikan moment untuk membangun budaya literasi dan menjadikan pendidik yang berkreasi,” pungkas Tirah. (G-S02).