SANGATTA – Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengikuti Apel Siaga secara virtual dari Ruang Vidcon Diskominfo Perstik, kamis (12/5/2022).
Hadir dari Kutim, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dr Setiadi Halim mewakili Bupati Kutim, Ketua TP PKK Kutim Hj Siti Robiah, Ketua PC IBI Kutim Triana Nur, S.Tr.Keb, perwakilan TP-PKK Kecamatan Sangatta Selatan dan Utara, TPPS, PLKB dan PKB. Dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang.
Kegiatan apel siaga yang dilaksanakan secara hybrid ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen Tim Pendamping Keluarga Bergerak dan Tim Percepatan Penurunan Stunting dalam sebuah “Gerakan Pendampingan Keluarga” dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan data sasaran kepada TPK oleh Ketua TP PKK Kutim Hj Siti Robiah dan kepada bidan oleh Kadis DPPKB Kutim dr Setiadi Hadi.
Ditempat terpisah, Yuliana Kala’lembang Kabid Ketahanan dan Kesejahtraan Keluarga DPPKB Kutim berhapan setelah mengikuti apel siaga ini, semua termotivasi baik pemerintah, swasta, organisasi khususnya PKK dan IBI, dunia usaha, media masa dan semua pihak untuk peduli dan bergerak bersama untuk mempercepat penurunan stunting di indonesia, khususnya di wilayah kutai timur.
“Kita harus terus menerus membangun semangat dan kerja sama yang kuat, baik melalui peningkatan komitmen, peningkatan SDM atau kapasitas Tenaga Pendamping Keluarga (TPK), tenaga lini lapangan, TPPS Desa, Kecamatan maupun Kabupaten, agar pencapaian penurunan stunting di Kutim dapat dicapai dengan baik,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, sebagai informasi dalam waktu dekat akan di laksanakan pelatihan atau orientasi bagi semua tenaga TPK se Kutai Timur di masing masing zona.
“Mohon kerja sama dari pihak Desa dan Kecamatan untuk membantu memfasilitasi tempat dan kehadiran anggota TPK di maksud,” harap Yuliana.
Apel siaga TPK ini dilakukan sebagai momentum Kick Off kegiatan verifikasi dan validasi data keluarga beresiko stunting. Selain itu sebagai titik awal pelaksanaan pendampingan kepada sasaran yang dilakukan oleh TPK. Kemudian menumbuhkan semangat gerakan secara masif dalam percepatan penurunan stunting melalui pendampingan keluarga.
Selain itu diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga, pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita, pelayanan KB, pelayanan vaksinasi covid-19, demontrasi penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) di kelompok BKB dan gelar dagang UPPKA. (G-S02)
5
0.5
5
1